السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
الْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْقَهَّارِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ
وَتَعَالَى عَلَى نِعَمٍ تَتَوَالَى كَاْلأَمْطَارِ وَأَشْكُرُهُ عَلَى
مُتَرَادِفِ فَضْلِهِ الْمِدْرَارِ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِى قَائِلَهَا مِنَ النَّارِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْمُخْتَارُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ مَنْ حَجَّ وَاعْتَمَرَ وَانْحَرْ،
وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ اْلأَبْرَارِ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ.قَالَ اللهُ تعالى فى القران الكريم اِنَّا اَعْطَيْنَاكَ
اْلكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلاَبْتَرُ
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah!
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita
kepada Allah SWT dengan melaksakan segala perintan-perintahnya dan
menjauhi segala larangan-larangannya.
Ma’asyiral
Muslimin Rahimakumullah!
Insya
Allah 5 hari lagi kita mulai masuk bulan Dzulhijjah 1446 H. yaitu bulan haji. Bagi
kita yang tidak berhaji pun, mempunyai kesempatan emas untuk meraih
banyak keutamaan di bulan Dzulhijjah. Memperbanyak ibadah pada tanggal 1
Dzulhijjah sampai dengan 10 Dzulhijjah merupakan pilihan yang cerdas, sebab
banyak hadits yang menjelaskan keutamaannya. Ibadah itu bisa berupa kurban,
puasa sunah baik Tarwiyah (8 Dzulhijjah) maupun Arafah (9 Dzulhijjah) dan amal-amal
shalih lainnya.
Adapun Keutamaan hari Arafah
bisa dinikmati oleh orang yang sedang berhaji (yakni berwukuf di Arofah) maupun
yang tidak sedang berhaji (yaitu dengan cara puasa hari Arafah)
Keutamaan puasa Arafah ini
diriwayatkan oleh Abu Qatadah r.a. :
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ
فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
وَالْبَاقِيَةَ ( رواه مسلم)
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari
Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan
satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah !.
Diantara amalan lainnya di bulan Dzulhijjah, kita sebagai
seorang muslim yang cinta terhadap syariat rasulullah Muhammad Saw, dianjurkan
untuk mengorbankan sebagian harta kita dijalan Allah dengan jalan menyembelih
binatang ternak dalam rangka taqorruban ilallah (mendekatkan
diri) kepada Allah Swt. Bahkan Rasulullah mengancam
orang-orang yang memiliki kemampuan untuk
melaksanakan qurban tapi tidak mau berqurban dalam sabdanya :
مَنْ
كَانَ لَهُ سَاعَةٌ وَلمَ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرُبَنَّ مُصَلاَّ نَا (رواه الترمذى
باسناد صحيح)
Artinya : “Barangsiapa memiliki kelapangan
rizki dan ia tidak mau berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholatku”
(HR Tirmidzi dengan sanad shahih ).
Meskipun
hukumnya sunnah, namun ibadah qurban mengandung nilai filosofis yang sangat
tinggi, karena pada hakekatnya qurban adalah ujian loyalitas keimanan kita
kepada Allah SWT, kita sering mengaku sebagai seorang mukmin yang sejati, akan tetapi pernyataan kita tersebut belum dianggap
sempurna oleh Allah jika belum diadakan ujian loyalitas keimanan dan salah satu
dari ujian itu adalah perintah berqurban. Mampukah kita
dan maukah kita menyisihkan kebutuhan-kebutuhan kita yang lain dan lebih
mendahulukan berqurban ?
Jangan sampai Hobi/Kesenangan
malah yang didahulukan :
Masanya Ramai burung, mampu
beli dengan harga jutaan rupiah
Masanya Ramai sepeda, mampu
beli dengan harga jutaan rupiah
Masanya Ramai batu akik, mampu
beli dengan harga jutaan rupiah
Tapi ketika Dzulhijjah
Waktunya berkurban mampunya hanya beli arang dan tusuk sate saja
Naudzubillah min Dzalik
Disamping
itu qurban juga berarti sebuah tekad untuk berani meninggalkan dan menyembelih
nafsu duniawi Kebinatangan kita dalam rangka mengabdi dengan total kepada Allah Rabbul Izzati. Kesenangan kita
terhadap dunia akan menghalangi kedekatan kita kepada Allah Swt, oleh sebab itu
Malik Bin Dinnar pernah berkata :
حُبُ الدُّنْيَا رَأْسُ كُلِّ خَطِيْئَةٍ
Artinya : Cinta dunia adalah biang keladi dari segala kesalahan.
Oleh sebab itu, kecintaan kita
terhadap dunia harus disembelih agar kita bisa mendekat diri kepada Allah Swt.
Islam tidak melarang umatnya untuk mencari rizki bahkan Allah cinta kepada umat
ini yang mau bersusah payah mencari rizki yang halal, sebagaimana sabda Nabi :
ِانَّ اللهَ تَعَالىَ يُحِبُّ أَنْ يَرَى عَبْدَهُ تَعِبًا
فىِ طَلَبِ الْحَلاَلِ (رواه ألديلمى)
Artinya : Sesungguhnya Allah cinta
(senang) melihat hambanya lelah dalam mencari riski yang halal (HR. Ad
Dailami).
Islam
hanya melarang kita untuk mencintai dan diperbudak oleh dunia, sebab jika kita
sudah diperbudak oleh dunia, maka kita akan melakukan dan menghalalkan segala
cara untuk meraih dunia itu sendiri. Naudzubillahi min dzalik
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah !
Diakhir khutbah ini, marilah kita berdo’a kepada Allah
SWT, semoga kita semua dapat melaksanakan amaliah-amaliah di bulan Dzulhijjah,
bagi yang tahun ini ikut berqurban semoga mendapat pahala yang melimpah dari
Allah SWT. Dan bagi yang yang tahun ini berhaji, semoga menjadi haji yang
mabrur dan mabruroh,
Amin
3x Ya Robbal Alamin
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرَانِ
اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ اْلحَكِيْمِ.
وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ لِى وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
اْلمسْلِمِيْنَ
فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم
No comments:
Post a Comment