Spirit Resolusi Jihad
Ulama-Santri Terdahulu
Disusun
oleh Mahfudl Sidiq
الْحَمْدُ
لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا
وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ
وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى
اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ
يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ
الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا
الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ
يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Maasyiral
Muslimin rahimakumullah,
Pada
momentum yang mulia ini mari kita senantiasa meningkatkan dan menguatkan takwa
kita kepada Allah swt dengan menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dan
menjauhi segala yang dilarang-Nya.
Maasyiral
Muslimin rahimakumullah,
Pada
kesempatan ini, dimana kita masih diberikan kenikmatan oleh Allah SWT, Di antara
nikmat yang kita rasakan tanpa ikut berjuang meraihnya adalah nikmat
kemerdekaan di negeri kita tercinta ini. Kemerdekaan menjadi sebab kita bisa
beraktivitas dan beribadah dengan tenang dan khusyuk. Kemerdekaan menjadikan
kita jauh dari rasa takut sehingga mampu menjalankan roda kehidupan ini dengan
baik.
Nikmat
kemerdekaan ini merupakan buah manis dari perjuangan para pejuang, dan para
pendahulu kita termasuk di dalamnya berkat perjuangan para ulama dan santri.
Mereka adalah elemen yang tidak bisa terpisahkan dari sejarah merdekanya
Indonesia dari belenggu penjajahan. Oleh karena itu, sangat tepat sekali
pemerintah memberi penghargaan sekaligus menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai
Hari Santri Nasional, Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun
2015. Hal ini sebagai bukti kongkrit pengakuan pemerintah atas perjuangan para
santri dan ulama pesantren dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Maasyiral
Muslimin rahimakumullah,
Sejarah
ini penting kita ketahui untuk menjadi bagian rasa syukur kita kepada Allah SWT.
Jangan sampai kita melupakan sejarah sehingga kita tidak bisa bersyukur. Allah
telah mengingatkan bahwa jika kita bersyukur, maka nikmat akan ditambah.
Sebaliknya, jika kita tidak pandai bersyukur maka kita tinggal menunggu
azab-Nya yang pedih. Artinya jangan sampai kita lupa sejarah sehingga
kenikmatan kemerdekaan ini akan dihilangkan dari negeri ini. Gara-gara api
perpecahan yang dihembuskan untuk memecah belah bangsa indonesia Naudzubillah
min dzalik.
Firman
Allah dalam surat Ibrahim ayat 7:
وَإِذْ
تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ
إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya:
“(ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguhnya jika
kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika
kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS
Ibrahim ayat 7)
Maasyiral
Muslimin rahimakumullah,
Kita
perlu ingat bahwa Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945
bukanlah akhir dari perjuangan bangsa Indonesia. Dalam menjaga kemerdekaan
tersebut, para ulama dan santri sudah menyiapkan diri jika ada pihak-pihak yang
akan merebutnya kembali. Nyatanya hal itu terjadi karena Indonesia menghadapi
agresi Belanda . Di saat itulah para pemuda Indonesia melalui Laskar Hizbullah,
dan lain-lain sudah siap menghadapi perang dengan tentara sekutu.
Pertempuran
mencapai puncaknya di Surabaya pada 10 November 1945 yang saat ini diresmikan
menjadi Hari Pahlawan Nasional. Momen tersebut tidak terlepas dari dicetuskannya
Fatwa Resolusi Jihad NU oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi
Jihad Kiai Hasyim Asy’ari menggerakkan seluruh elemen bangsa untuk
mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Militer Belanda yang membonceng Sekutu.
Resolusi
Jihad berdampak besar dan menjadi penyemangat para santri, Kyai dan masyarakat
untuk ikut serta dalam pertempuran 10 November 1945.
Dari
proses perjuangan inilah, akhirnya Allah memberikan kemudahan kepada bangsa
Indonesia untuk kembali meraih kemerdekaan.
Maasyiral
Muslimin rahimakumullah,
Pada
kesempatan mulia ini, mari kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada para pejuang khususnya
para ulama dan santri yang telah menjadi syuhada dalam perjuangan merebut
kemerdekaan dan mengusir penjajah dari negeri Indonesia. Jasa mereka menjadikan
kita bangsa Indonesia menghirup manis dan nikmatnya udara merdeka sehingga bisa
beraktivitas dan beribadah dengan nyaman dan khusyuk.
بَارَكَ
الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ
اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم