Rashdul Qiblah
(hari untuk meluruskan arah shalat / kiblat)
jatuh Tanggal 27 Mei 2016
Berdasarkan data hisab Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat (27/5) besok matahari berada persis di atas Ka’bah di Makkah, Arab Saudi. Akibatnya, bayangan semua benda lurus yang berdiri tegak menuju ke arah kiblat.
Peristiwa yang kerap disebut istiwa’ a’dham atau rashdul qiblat ini merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk mengetahui arah kiblat secara akurat dengan hanya berdasarkan bayangan yang dihasilkan oleh sinar matahari.
Almanak Lembaga Falakiyah PBNU mencatat, matahari berada tepat di atas Ka’bah pada pukul 16.18 WIB atau bersamaan dengan waktu dzuhur untuk wilayah Makkah. Peristiwa ini hanya terjadi dua kali dalam setahun. Untuk tahun 2016, rashdul qiblat juga berlangsung pada 15 Juli 2016, pukul 16.27 WIB.
Oleh karena itu, menurutnya, fenomena ini sangat penting dan harus digunakan dengan maksimal ini untuk mengukur arah kiblat tempat sholat seperti masjid, mushala, pondok pesantren, sekolah, kantor, hotel, rumah, dan lain-lain.
1. Menggunakan bayangan tali besar berbandul yg digantung seperti ini:
2. Menggunakan bayangan tongkat tegak lurus seperti ini:
Tata Cara Penentuan Kiblat Melalui Fenomena Matahari Melintasi Kakbah
Adapun tata cara penentuan arah kiblat pada tanggal 27 Mei 2016 besok adalah sebagai berikut: terlebih dahulu tentukan lokasi penentuan arah kiblat (lokasi penentuan akan lebih baik bila disekitar area masjid atau mushalla atau lapangan yang biasa dilakukan sebagai tempat salat berjamaah atau bisa juga di depan halaman rumah untuk menentukan arah kiblat di rumah masing-masing).
Berikutnya pastikan bahwa lokasi penentuan dalam keadaan datar dan mampu mendapatkan sinar matahari secara baik (tanpa pantulan dari bangunan gedung atau pohon). Kemudian siapkan tiang tegak lurus atau menggunakan benang berbandul untuk mendapatkan garis bayang matahari secara presisi. Setelah momen jam 16:18 WIB itu tiba, berilah tanda (garis) pada garis bayangan matahari ketika itu. Garis bayangan itu adalah arah kiblat. Selamat mencoba...
Ketika matahari berada di atas Ka`bah, maka secara otomatis bayang-bayang objek tegak di seluruh dunia akan lurus ke arah kiblat. Di daerah manapun yang mampu menerima sinar matahari pada jam tersebut dapat melakukan pengukuran dengan sederhana namun terjamin akurasinya. Arah lawan bayangan itulah arah Kiblat berada. Pengukuran arah kiblat yang memanfaatkan rashdul qiblah berpedoman matahari adalah navigasi yang telah Allah SWT berikan sejak dahulu.
Ilustrasi Fenomena Matahari Melintasi Kakbah
Secara astronomis fenomena matahari melintasi Kakbah terjadi akibat gerak semu tahunan matahari yang hanya terjadi di daerah yang memiliki lintang tidak lebih dari 23,5˚ LU dan 23,5˚ LS. Dalam rentang ini matahari akan menyapu (menyinari) daerah-daerah yang memiliki Lintang antara 23,5º LU dan 23,5º LS tersebut. Matahari melintasi Kakbah terjadi ketika matahari akan mencapai titik paling utara (deklinasi paling utara) dan kembali terjadi ketika matahari kembali menuju ekuator langit dari titik paling utara tersebut. Posisi matahari tepat berada di atas Kakbah terjadi apabila Deklinasi (δ) matahari sama dengan Lintang (φ) Kakbah atau Mekah. Maka ketika itu matahari akan berkulminasi di atas Kakbah, dan arah terjadinya bayang matahari terhadap suatu benda merupakan arah kiblat di berbagai wilayah permukaan bumi.
Momen ini terjadi sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu tanggal 27 Mei 2016 jam 16:18 WIB dan 15 Juli 2016, pukul 16.27 WIB. Akibat peredaran bumi pada sumbunya dengan periode 24 jam, disaat yang sama bumi mengedari matahari dengan periode satu tahun. Akibatnya, matahari terlihat berubah posisinya dari hari ke hari, dan setelah satu tahun, kembali ke posisi semula. Dalam interval satu tahun, matahari pada suatu saat berada di utara ekuator (deklinasi paling utara 23,5°) dan pada saat yang lain berada di selatan ekuator. Matahari sampai sejauh 23,5º dari ekuator ke arah utara pada sekitar tanggal 22 Juni. Enam bulan kemudian, sekitar tanggal 22 Desember, matahari berada 23,5º dari ekuator ke arah selatan. Antara 22 Juni dan 22 Desember, matahari bergerak ke arah selatan ekuator. Sedangkan antara tanggal 22 Desember dan 22 Juni, matahari bergerak ke arah utara ekuator.
Gerak tahunan matahari ini dikombinasikan dengan gerak terbit-terbenam akibat rotasi bumi, maka matahari menyinari daerah-daerah yang memiliki lintang antara 23,5º LU dan 23,5º LS. Pada daerah-daerah di permukaan bumi yang memiliki lintang dalam rentang tersebut, matahari dua kali dalam setahun akan berada kurang lebih tepat di atas Kakbah. Mekah (Kakbah) memiliki lintang 21º 26' LU, yang berarti berada dalam daerah yang disebutkan diatas, maka dua kali dalam setahun, matahari akan tepat berada diatas kota Mekah (Kakbah). wallâhu a’lam.
Semoga Bermanfaat
Semoga Bermanfaat
No comments:
Post a Comment