Tuesday 14 November 2017

SHALAT PADA RABU WEKASAN/PUNGKASAN DAN HUKUMNYA

Rabu Wekasan (Jawa: Rebo Wekasan) adalah tradisi ritual yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir bulan Shafar, guna memohon perlindungan kepada Allah Swt dari berbagai macam malapetaka yang akan terjadi pada hari tersebut. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dll.

Bentuk ritual Rebo Wekasan meliputi empat hal;
(1) shalat mutlaqoh/hajat
(2) berdoa dengan doa-doa khusus;
(3) minum air jimat; dan mandi.
(4) selamatan, sedekah, silaturrahin, dan berbuat baik kepada sesama.

Asal-usul tradisi ini bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab “Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’i Kulli Jabbar ‘Anid (biasa disebut: Mujarrobat ad-Dairobi).

Anjuran serupa juga terdapat pada kitab: ”Al-Jawahir Al-Khams” karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (w. th 970 H), Hasyiyah As-Sittin, dan sebagainya.

Imam Abdul Hamiid Quds, mufti dan imam Masjidil Haram Makkah pada awal abad 20 dalam bukunya “Kanzun Najah was-Suraar fi Fadail al-Azmina wasy-Syuhaar” mengatakan,

“Banyak Awliya Allah yang mempunyai Pengetahuan Spiritual telah menandai bahwa setiap tahun, 320 000   balak (Baliyyat) jatuh ke bumi pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.”

Beberapa ulama mengatakan bahwa ayat Alquran, “Yawma Nahsin Mustamir” yang artinya “Hari berlanjutnya pertanda buruk” merujuk pada hari ini.

HUKUM SHALAT

Shalat Rebo Wekasan (sebagaimana anjuran sebagian ulama di atas),
Jika niatnya adalah shalat Rebo Wekasan secara #khusus, maka hukumnya #tidak #boleh, karena Syariat Islam tidak pernah mengenal shalat bernama “Rebo Wekasan”.

Tapi jika niatnya adalah shalat sunnah mutlaq atau shalat hajat, maka hukumnya BOLEH.

Shalat sunnah mutlaq adalah shalat yang tidak dibatasi waktu, tidak dibatasi sebab, dan bilangannya tidak terbatas.

Shalat hajat adalah shalat yang dilaksanakan saat kita memiliki keinginan (hajat) tertentu, termasuk hajat li daf’il makhuf (menolak hal-hal yang dikhawatirkan).

Keputusan musyawarah NU Jawa Tengah tahun 1978 di Magelang juga menegaskan bahwa shalat khusus Rebo Wekasan hukumnya #haram, #kecuali jika diniati shalat sunnah #muthlaqah atau niat shalat #hajat.

Kemudian Muktamar NU ke-25 di Surabaya (Tanggal 20-25 Desember 1971 M) juga melarang shalat yang tidak ada dasar hukumnya, #kecuali diniati shalat #mutlaq. (Referensi: Tuhfah al-Muhtaj Juz VII, Hal 317).


JADI KESIMPULANNYA :

Tradisi Rebo Wekasan memang bukan bagian dari Syariat Islam, akan tetapi merupakan tradisi yang positif karena:

(1) menganjurkan shalat dan doa;
(2) menganjurkan banyak bersedekah;
(3) menghormati para wali yang mukasyafah (QS. Yunus : 62).

Karena itu, hukum ibadahnya sangat bergantung pada tujuan dan teknis pelaksanaan.
Jika niat dan pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan syariat, maka hukumnya boleh.
Tapi bila terjadi penyimpangan (baik dalam keyakinan maupun caranya), maka hukumya haram.

Bagi yang meyakini silahkan mengerjakan tapi harus sesuai aturan syariat. Bagi yang tidak meyakini tidak perlu mencela atau mencaci-maki.

TATA CARA SHALAT RABU WEKASAN

Shalat boleh dilakukan secara sendiri/ber jama’ah.
Shalat 4 raka’at dengan 1 kali salam .
Tiat raka'at usai Surat Fatihah membaca:

1. Surat al kautsar (17x)
2. Surat al Ikhlas (5x)
3. Surat al Falaq dan an Nas masing masing (1x)

Niat Sholat :
- Usholli sunnatan mutlaqotan rokatainii lillaahi ta’ala.
#Artinya : Aku berniat shalat mutlaq dua raka’at sunnat karena Allah SWT
- Usholli sunnatan liqodloil hajati rokatainii lillaahi ta’ala.
#Artinya : Aku berniat shalat hajat dua raka’at sunnat karena Allah SWT

Waktu pelaksanaannya dimulai malam rabu (maghrib) sampai malam kamis (magrib). Sebaiknya dilakukan setelah matahari terbit atau masuk waktu dhuha di hari rabu.

DOA USAI SHALAT.

بِسْــمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ،
اَللّـٰـهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى ، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ ، يَا عَزِيْزُ ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ ، اِكْفِـنِيْ مِنْ شَرِّ جَمِيْعِ خَلْقِكَ ، يَا مُحْسِنُ ، يَا مُجَمِّلُ ، يَا مُتَفَضِّلُ ، يَا مُنْعِمُ ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لآَ إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ ، اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللّـٰـهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِـيْهِ وَأُمِّـهِ وَبَنِيْـهِ اِكْفِـنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ . يَا كَافِيْ المهمات ويادافع البليات (فَسَـيَكْفِيْـكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ) ، وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آٰلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bismillahirrahmaanirrahim
Wa shalalaahu ta'aalaa 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihii wasallam
allohumma yaa syadiidal quwwa wa yaa syadiidal mihal wa yaa 'aziiz
Dzallat li'izzatika jamii'u khalqika
Ikfinii min jamii'i khalqika yaa muhsinu yaa mujammilu yaa mutafadllilu yaa mun'imu yaa mukrimu yaa man laa ilaaha illaa anta birahmatika yaa arhamarraahimiin.
Allahumma bisirril hasan wa akhihi wa jaddihii wa abiihi ikfinii syarra haadzal yaumi wamaa yanzilu fiihi ya kaafiyal Muhimmat waya dafi'al baliyyat (fasayakfiikahumullaahu wahuwassamii'ul 'aliim) wa hasbunallohu wa ni'mal wakil walaa haula walaa quwwata illaa billahil 'aliyyil 'adzhiiim. Washallallahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi washahbihi wa sallam.

Artinya:
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga shalawat dan salam Allah senantiasa tercurah pada junjungan kami, Nabi Muhammad saw, keluarga dan para sahabatnya.
Allahumma, Ya Allah, Tuhan Yang Maha Memiliki Kekuatan dan Keupayaan;
Ya Allah, Tuhan Yang Mahamulia dan karena Kemuliaan-Mu itu, menjadi hinalah semua makhluk ciptaan-Mu,
Peliharalah aku dari kejahatan makhluk-Mu;
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Baik Perbuatan-Nya; Ya Allah, Tuhan Yang Memberi Keindahan, Keutamaan, Kenikmatan dan Kemuliaan;
Ya Allah, Tiada Tuhan kecuali hanya Engkau dengan Rahmat-Mu Yang MahaPenyayang.

Allaahumma, Ya Allah, dengan rahasia kemuliaan Sayyidina Hasan ra dan saudaranya (Sayyidina Husein ra), serta kakeknya (Sayyidina Muhammad saw) dan ayahnya (Sayyidina `Ali bin Abi Thalib ra),
Peliharalah aku dari kejahatan hari ini dan kejahatan yang akan turun padanya;
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Memelihara, cukuplah Allah Yang Maha Memelihara lagi Maha Mengetahui untuk memelihara segalanya.
Cukuplah Allah tempat kami bersandar; tiada daya dan upaya kecuali atas izin Allah Yang Maha Tinggi lagi MahaAgung. Amin.


Khasiatnya
Di selamatkan dari marabahaya dan balak balak pada hari itu dan setahun ke depan.



#Sumber: Kitab Kanzunnajah wassurur

1 comment:

  1. Jammy Monkey Casino Slots - JTM Hub
    Play Jammy Monkey Casino Slots by Microgaming for Free on PC, Mobile or Desktop. Try the demo 시흥 출장샵 version of 포항 출장안마 the game at 양주 출장마사지 JTM Hub 오산 출장안마 for 오산 출장샵 free.

    ReplyDelete